Bertahun-tahun jadi pengamat permintaan warna dan kilau di bibir, aku akhirnya paham bahwa tren makeup itu seperti cuaca: kadang panas, kadang dingin, selalu berubah. Tapi ada beberapa awan tren yang bertahan lebih lama, sementara yang lain datangnya singkat tapi manis. Aku suka mengikuti pergeseran ini bukan karena ingin terlihat “update” setiap hari, melainkan karena melihat bagaimana lipstik, makeup, dan skincare saling mengisi satu sama lain. Dan ya, aku juga punya ritual kecil yang bikin pengalaman makeup menjadi lebih menyenangkan, terutama saat bangun kesiangan atau mood lagi nggak maksimal. Jadi, mari kita jelajahi tren yang lagi ngetren sekarang dengan gaya santai namun tetap informatif.
Pertama, finishing lipstik kini lebih bervariasi. Matte tetap eksis, tapi glossy tipis dan satin yang nyaman mulai jadi pilihan utama bagi banyak wanita. Warna-warna MLBB (My Lips But Better) jadi favorit karena mudah dipadukan dengan berbagai riasan mata maupun blush tanpa terlihat berlebihan. Shade nude hangat, pink bubblegum yang lembut, hingga merah klasik yang tidak terlalu menyayat hati—semuanya lagi dipertimbangkan sebagai pilihan sehari-hari. Aku personally menemukan bahwa kombinasi lip liner tipis dengan satu lapis lipstik bisa mengubah tampilan dari “culinary blogger” menjadi “meeting packer” tanpa repot menambah produk banyak.
Tren tekstur juga menunjukkan sinyal tentang perawatan bibir. Banyak brand mengusung formula yang lebih hidrasi, tidak terlalu kering, dengan kandungan shea butter, squalane, atau minyak nar untuk menghindari retak di bibir yang sering jadi masalah di cuaca kering. Lipstik transfer-proof masih populer untuk momen malam atau acara panjang, namun banyak yang mencari keseimbangan antara ketahanan warna dan kenyamanan bibir. Soal warna, nuansa berry dalam beragam intensitas sedang banyak dicari—seperti cranberry, plum, atau rubi yang terasa modern tetapi tidak terlalu mencolok.
Aku pernah mencoba satu shade cokelat rose yang terlihat sangat natural di foto, tapi di kenyataan tampak lebih “hidup” karena undertone hangat yang menyatu dengan tone kulit. Pengalaman itu bikin aku percaya bahwa memilih shade bukan hanya soal angka di kotak warna, tapi bagaimana undertone, finished, dan tekstur bekerja sama dengan kulit kita. Kalau kamu ingin mencoba hal-hal baru tanpa terlalu menantang, lihat rekomendasi shade dan swatches yang bisa ditemukan di lippychic. Ulasan dan foto-foto pemakai nyata sering memberi gambaran yang cukup realistis sebelum kamu membeli.
Pertanyaan umum yang kerap muncul adalah: antara foundation cair, BB cream, atau tinted moisturizer mana yang paling praktis untuk keseharian? Jawabannya tergantung kebutuhan kulitmu. Aku memilih tinted moisturizer dengan SPF 30-40 ketika tidak terlalu membutuhkan cakupan berat, karena hasilnya lebih natural dan tetap bisa menyembunyikan ketidaksempurnaan tanpa membuat wajah terlihat seperti topeng. Untuk hari-hari penuh aktivitas, foundation ringan dengan finish dewy yang tidak cepat menggeser riasan bisa jadi pilihan, asalkan primer dan setting spray/ampuh tahan lama ikut diperhatikan.
Selanjutnya, soal skincare sebelum makeup. Seringkali kekuatan makeup bergantung pada kulit yang siap memproduksi kilau alami dengan sehat. Aku suka rutinitas pagi yang sederhana: cleansing ringan, hydrating toner, essence atau serum yang mengunci kelembapan, sunscreen dengan perlindungan luas, lalu moisturizer. Penggunaan primer bisa membantu makeup menempel lebih lama di kulit, terutama jika kamu punya area T yang berminyak. Di malam hari, double cleanse diakhiri dengan moisturizer yang lebih kaya atau sleeping mask jika kulit terasa lelah. Intinya: makeup dari luar akan lebih nyaman jika kulit di bawahnya sehat dan terhidrasi.
Ada satu trik yang aku lihat cukup efektif: fokus pada satu produk multi-fungsi. Misalnya, bedak ringan sebagai setting + finishing touch untuk mengurangi kilap tanpa menghapus glow alami. Atau lip tint yang bisa dipakai sebagai blush dengan sapuan kecil di pipi untuk look monochrome. Dan ya, jika kamu ingin menemukan shade yang cocok tanpa terlalu banyak mencoba-coba, sumber-sumber ulasan seperti lippychic sering jadi teman yang manis untuk referensi warna yang akhirnya cocok di kulit kita.
Aku suka membayangkan ritual pagi sebagai momen kecil untuk “menyiapkan diri” sebelum hari berjalan. Bangun, cuci muka dengan air hangat, lalu pakai toner yang memberi sensasi sejuk. Essence berbau ringan masuk seperti teman lama yang membuat pagi terasa hangat. Serum beberapa tetes, lalu pelembap yang tidak terlalu berat, diakhiri dengan sunscreen yang melindungi tanpa membuat wajah nampak terbungkus. Setelah itu, langkah riasan ringan: sedikit tinted moisturizer, satu lapis lip stain favorit, alis disisir rapi, dan sedikit highlighter di bagian tulang hidung untuk efek segar. Rutinitas ini tidak butuh waktu lama, tapi cukup membuatku merasa siap menghadapi layar hp yang tidak pandang bulu.
Skincare dan makeup sekarang seakan saling melengkapi: backdrop yang natural, kilau yang sehat, dan tekstur yang nyaman. Banyak produk kini mengedepankan formula yang lebih ramah kulit sensitif, tanpa parfum kuat, lebih banyak bahan pelembap, serta kemasan yang bisa didaur ulang. Aku sendiri sering merasa lebih termotivasi untuk menjaga diri ketika produk yang aku pakai terasa bertanggung jawab terhadap lingkungan. Dan jelas, aku juga suka menyimpan beberapa produk favorit dalam tas kecil: lip tint yang praktis, serum favorit, serta sunscreen mini agar aku bisa touch-up kapan pun diperlukan.
Akhirnya, tren kecantikan bukan cuma soal “apa shade terbaru” tetapi bagaimana kita merasakannya. Ketika kita memilih warna, tekstur, dan produk yang tepat, riasan bisa menjadi bentuk ekspresi diri yang paling jujur. Bagi kamu yang ingin eksplorasi lebih lanjut, jangan ragu berkunjung ke rekomendasi dan ulasan produk dari berbagai komunitas online, termasuk lippychic, untuk mendapatkan gambaran yang lebih luas tentang shade dan formula yang sesuai dengan gaya hidupmu.”]
Perjalananku Menyimak Tren Lipstik, Makeup, dan Skincare Kecantikan Wanita Perjalananku menyimak tren lipstik, makeup, dan…
Deskriptif: Tren Lipstik dan Skincare yang Menyatu dengan Kulit Beberapa bulan terakhir, dunia kecantikan bergerak…
Sambil ngopi, kita sering membahas bagaimana lipstick bukan sekadar warna di bibir, tapi bagian dari…
Tren Lipstik yang Bikin Kilau Sehari-hari Setiap tahun, warna lipstik hadir membawa vibe baru. Tren…
Hari ini aku duduk di meja kecil sambil menunggu kopi mengebu dari teko. Suara mesin…
Tren Lipstik: Informasi Terbaru yang Perlu Kamu Tahu Sejak beberapa musim terakhir, tren lipstik tidak…